Senin, 13 Juli 2015

IMPLEMENTASI FEATURE WEB 2.0 PADA LMS MOODLE


IMPLEMENTASI FEATURE WEB 2.0 PADA LMS MOODLE
Bagas Aulia Pratama
51413592
Fakultas Teknologi Industri, Teknik Informatika, Universitas Gunadarma
Abstrak
Web 2.0 merupakan salah satu fasilitas yang dapat digunakan untuk media pembelajaran, yang mana lebih dikenal dengan elearning. Web 2.0 merupakan generasi kedua layanan berbasis web yang memiliki banyak kelebihan, khususnya dalam dunia pendidikan. Permasalahannya adalah sejauh mana web 2.0 ini dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan yang sudah ada. Karena tidak semua aplikasi web 2.0 tepat digunakan untuk semua elearning, hal ini
tergantung dari kebutuhan institusi yang bersangkutan.
Dalam tugas akhir ini diimplementasikan beberapa feature web 2.0 seperti blog, forum, chat, wiki dan rss pada Learning Management System (LMS) Moodle dengan studi kasus elearning KBK RPLD. Pengimplementasian feature web 2.0 pada LMS Moodle ini dilakukan dengan mengoptimalkan beberapa feature yang sudah terintegrasi di dalamnya serta dengan menambahkan feature baru.
Untuk mengetahui feature web 2.0 yang tepat diimplementasikan, perlu dilakukan analisis terhadap feature tersebut. Analisis yang dilakukan adalah dengan mengukur usability dari feature web 2.0 tersebut, serta dengan mengetahui karakteristik dari user yang menggunakannya. Usability yang dianalisis terdiri dari tiga parameter (effectiveness, effisien dan satisfaction) serta tujuh belas sub parameter untuk mempermudah user dalam melakukan pengujian terhadap feature web 2.0 tersebut.
Dari hasil analisis usability dan karakteristik user yang diperoleh dari pengujian dapat
disimpulkan bahwa, usability dari feature web 2.0 pada LMS Moodle dipengaruhi oleh
pengalaman user dalam menggunakan aplikasi web 2.0 sebelumnya serta angkatan user.
Kata Kunci : Web 2.0, LMS Moodle, elearning, usability
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi Internet dari hari ke hari semakin pesat,
melampaui kecepatan perkembangan teknologi lainnya. Hal ini juga dibarengi
dengan pesatnya perkembangan aplikasi berbasis web hingga muncul suatu istilah
generasi web kedua yang disebut Web 2.0. Dalam e-learning, dikenal suatu
aplikasi berbasis web yang disebut LMS MOODLE. Dengan
mengimplementasikan keistimewaan Web 2.0 pada LMS MOODLE diharapkan
dapat mengoptimalkan elearning yang sudah ada.
Banyak keistimewaan yang dimiliki oleh Web 2.0, akan tetapi masih
sedikit institusi pendidikan yang mengimplementasikan keistimewaan tersebut
untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang ada. Begitu juga dengan LMS
MOODLE, sebenarnya banyak keistimewaan Web 2.0 yang sudah terintegrasi di
dalamnya, akan tetapi masih sedikit institusi pendidikan yang menggunakan LMS
MOODLE untuk digunakan sebagai e-learning-nya.
Dari permasalahan yang ada di atas, sebenarnya institusi pendidikan
tersebut bukan enggan menggunakan Web 2.0 dan LMS MOODLE, akan tetapi
lebih kepada kurang pahamnya akan manfaat lebih dari kedua hal itu. Sehingga
dengan menganalisis kegunaan dan manfaat lebih dalam dari Web 2.0 dan LMS
MOODLE akan memudahkan institusi tersebut untuk memahami pentingnya
kedua hal itu.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sabine Graf dan Beate List
dengan biaya dari European Social Fund (ESF) menyatakan bahwa LMS
MOODLE adalah LMS yang memiliki kelengkapan fitur dibandingkan dengan
yang lainnya, unggul terutama di kategori Communication Tools, Learning
Objects, Management of User Data, Usability, dan Adaptation. Hal ini senada
dengan ciri-ciri yang terdapat di dalam Web 2.0 dimana istilah ini menekankan
pada komunikasi dan kolaborasi dalam memberikan layanan kepada user.
Dalam tugas akhir ini diimplementasikan beberapa fitur Web 2.0 ke dalam
LMS MOODLE, sedemikian hingga analisis yang dihasilkan dapat memudahkan
orang atau institusi untuk mengembangkan sistem pembelajaran berbsis teknologi
(e-learning) yang mengimplementsikan Web 2.0 di dalamnya dengan tujuan agar
sistem pendidikan berbasis teknologi tersebut dapat dengan maksimal digunakan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasar pada latar belakang diatas, permasalahan yang menjadi fokus pada tugas
akhir ini diantaranya yaitu :
1. Bagaimana menentukan ciri-ciri Web 2.0 yang sesuai untuk
diimplementasikan pada e-learning KBK RPLD Fakultas IF IT Telkom
2. Bagaimana menganalisis usability dari Web 2.0 yang dapat
diimplementasikan pada e-learning KBK RPLD.
Dalam pembahasan dan penelitian terhadap fokus permasalah di atas terdapat
beberapa batasan, yang diantaranya yaitu :
1. Jenis tools Learning Management System (LMS) yang digunakan yaitu
MOODLE.
2. Feature/plugin Web 2.0 yang dijadikan bahan analisis adalah Blog, Chat,
Forum, Wiki dan RSS
3. Mengimplementasikan LMS MOODLE pada proses belajar mengajar di tiga
matakuliah KBK RPLD, yaitu : Elearning, IMK (Interaksi Manusia
Komputer) dan Web Engineering.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah :
1. Mengimplementasikan feature Web 2.0 pada e-learning KBK RPLD yang
berbasis LMS Moodl0065.
2. Menganalisis usability feature web 2.0 berdasar ISO-9241 part 11 dan Elearn
Magazine untuk elearning guna meningkatkan kualitas proses pembelajaran
pada KBK RPLD, usability tersebut diukur melalui hasil kuesioner yang
disebar kepada user.
1.4 Metodologi penyelesaian masalah
Metodologi yang akan digunakan dalam merealisasikan Tugas Akhir ini adalah
dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Studi Literatur
Studi literatur yang didapat dalam menyelesaikan tugas akhir ini berasal dari
buku, ebook, jurnal, paper dan artikel-artikel baik yang berasal dari dunia
nyata ataupun maya. Ebook seperti manual Moodle, artikel Web 2.0, ISO
9241 dan elearning menjadi bahan utama yang kemudian diiringi oleh
artikel/paper tentang pemrograman PHP dan metode penelitian menjadi
referensi tambahan.
b. Analisis dan Perancangan
Berdasar pada dasar teori tentang Web 2.0 seperti yang dikemukakan oleh
O‟Reilly Tim, Richard Macmanus, Dion Hincliff serta artikel-artikel lainnya
didapat 5 aplikasi Web2.0 yang terdapat di dalam Moodle seperti Blog, Chat,
RSS, Wiki dan Forum. Dari kelima feature tersebut dipilih feature chat untuk
dikembangkan hal ini mengingat feature chat merupakan tools komunikasi
yang sering digunakan. Disamping itu feature chat yang ada di Moodle hanya
dapat digunakan untuk conference, sehingga perlu dikembangkan chat yang
bersifat private, hal ini untuk mengantisipasi mahasiswa yang ingin
melakukan komunikasi lebih privasi. Bahasa pemodelan yang digunakan
adalah UML (Unified Modeling Language) karena dapat menggambarkan
komponen-komponen Web 2.0 yang terintegrasi di dalam Moodle.
c. Implementasi
Skrip pemrograman client-side yang digunakan adalah HTML, CSS, dan
Javascript, sedangkan bahasa pemrograman server-side yg digunakan adalah
PHP hal ini mengingat Moodle dikembangkan dengan skrip-skrip diatas.
Tools yang dipakai untuk membantu mengembangkan plugin chat memakai
Macromedia Dreamweaver MX hal ini dikarenakan memiliki banyak fungsi
yang dapat membantu mempercepat pemrograman. sedangkan web server
yang dipakai adalah web server paketan AppServ 2.5.9, hal ini dikarenakan
memiliki kapasitas yang relatif lebih ringan dibanding web server paket lain.
d. Pengujian
Pengujian dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada user untuk menilai
usability dan memilih feature mana yang sesuai digunakan untuk elearning di
KBK RPLD dari kelima feature Web 2.0 yang terintegrasi di dalam Moodle.
Pengujian yang dilakukan berdasar pada usability dari kelima feature tersebut
dengan parameter yang akan di uji adalah effectiveness, effisien dan
satisfaction. Parameter tersebut kemudian diturunkan menjadi beberapa
pertanyaan untuk memudahkan user menilai usability dari feature web 2.0
pada LMS Moodle.
e. Analisis Hasil Pengujian
Hasil pengujian diproses dengan menggunakan metode CPV dengan datanya
berupa nilai-nilai hasil jawaban pertanyaan user yang menentukan feature
mana yang dipilih untuk sistem elearning matakuliah elearning, web
engineering dan IMK di KBK RPLD.
f. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan berdasar pada nilai-nilai yang diperoleh dari masingmasing
feature Web 2.0 tersebut. Kemudian nilai usability tersebut
dicocokkan dengan karakteristik user dan pemilihan feature web 2.0.
g. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan beriringan dengan langkah yang dilakukan tiap bab pada
tahap perancangan, implementasi, pengujian dan analisis sistem yang
dikembangkan.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap implementasi feature Web 2.0 pada
LMS Moodle untuk elearning KBK RPLD dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Feature web 2.0 yang akan diimplementasikan kedepannya harus
memperhatikan karakteristik user yang akan menggunakannya. Karena
menurut data yang didapat, pengalaman user dan angkatan user dalam
menggunakan aplikasi web 2.0 mempengaruhi nilai usability.
2. Pemilihan user terhadap feature web 2.0 yang sesuai diimplementasikan di
elearning KBK RPLD ternyata tidak dipengaruhi oleh usability yang baik.
Hal ini terbukti dengan user yang banyak memilih wiki sebagai feature
yang paling sesuai diimplementasikan, padahal kalau dilihat dari nilai
usability yang diperoleh, wiki menempati urutan paling akhir.
3. Ke-lima feature web 2.0 pada LMS Moodle sesuai untuk
diimplementasikan pada elearning KBK RPLD, tapi ada beberapa catatan
agar implementasi sesuai harapan. Perlu adanya pengembangan pada
feature wiki, walaupun mayoritas memilih wiki untuk diimplementasikan,
akan tetapi dari sisi usability feature tersebut tidak terlalu bagus.
Disamping itu feature blog juga perlu dikembangkan sehingga usability
nya meningkat.
Saran
Saran yang dapat diberikan untuk melakukan pengembangan lebih lanjut sebagai
berikut :
1. Melakukan pengembangan lebih lanjut terutama dalam hal usability dari
feature web 2.0 pada LMS Moodle, agar kualitas dari usability-nya tidak
terjadi kesenjangan yang tinggi dengan aplikasi web 2.0 yang tersebar luas
di internet.
2. Melakukan penelitian terlebih dahulu terhadap user yang kedepannya akan
menggunakan aplikasi elearning, hal ini dilakukan agar tepat guna dalam
mengimplementasikan elearning.
Referensi
[1] American University of Beirut (2008). Web 2.0 Technology & Applications.
From http://staff.aub.edu.lb/%7Eacc/Resources/resources/web2.0 didownload
pada tanggal 13 Desember 2008
[2] Anderson, Paul (2007). What is Web 2.0? Ideas, technologies and implication
for education. From
http://www.jisc.ac.uk/media/documents/techwatch/tsw0701b.pdf didownload
pada tanggal 9 Maret 2009
[3] Chickering, Arthur W. & Ehrmann S. C. (1996). Implementing the Seven
Principles: Technology as Lever. From
http://2md.osu.edu/edtech/pdfs/seven_principles.pdf didownload pada tanggal 9
Maret 2009.
[4] Cole, Jason and Helen Foster (2007). Using Moodle, United States of America,
O‟Reilly Media, Inc. Ebook from
http://docs.moodle.org/en/Using_Moodle_book didownload pada tanggal 23 Mei
2008
[5] Fowler, Martin (2004). UML Distilled Edisi 3. Yogyakarta : Penerbit Andi
Offset
[6] Hartley, Darin E. (2001). Selling e-Learning (American Society for Training and
Development). From http://www.e-learningguru.com/books/selling.pdf
didownload pada tanggal 13 Desember 2009.
[7] Hinchcliffe, Dion (2006). Architectures of Participation: The Next Big Thing,
From
http://web2.socialcomputingmagazine.com/architectures_of_participation_the_n
ext_big_thing.htm didownload pada tanggal 7 maret 2009.
[8] Hinchcliffe, Dion (2006). A round of Web 2.0 reductionism. From
http://blogs.zdnet.com/Hinchcliffe/?p=41 didownload pada tanggal 7 Maret
2009.
[9] Hinchcliffe, Dion (2009). Cloud computing: A new era of IT opportunity and
challenges. From http://blogs.zdnet.com/Hinchcliffe/?p=261 didownload pada
tanggal 7 Maret 2009.
[10] Hinchcliffe, Dion (2006). Web 2.0 definition updated and Enterprise 2.0
emerges. From http://blogs.zdnet.com/Hinchcliffe/?p=71 didownload pada
tanggal 7 Maret 2009.
[11] ISO 9241-11, (1998). Ergonomic requirements for office work with visual
display terminals (VDTs), Guidance on usability. From
http://www.idemployee.id.tue.nl/g.w.m.rauterberg/lecturenotes/ISO9241part11.p
df didownload pada tanggal 3 Juni 2009.
[12] Karrer, Tony (2006). eLearning 2.0 : eLearning Technology.
http://elearningtech.blogspot.com/2006/02/what-is-elearning-20.html
didownload pada tanggal 16 Desember 2008
[13] Kotler, Philip and Kevin Lane Keller (2006). Marketing Management.
Ebook from
http://rs222.rapidshare.com/files/132978474/USM.ADW618.MARKETING_M
ANAGEMENT.12th.edition.-.Philip.Kotler.and.Kevin.Lane.Keller.zip
didownload pada tanggal 12 Juli 2009.
[14] MacManus, Richard (2007). elearning 2.0 : All You need To Know. From
http://www.readwriteweb.com/archives/elearning_
20_all_you_need_to_know.php didownload pada tanggal 16 Desember
2008.
[15] MacManus, Richard (2005). Web 2.0 Definition and Tagging. From
http://www.readwriteweb.com/archives/web_20_definiti.php didownload pada
tanggal 13 Desember 2008.
[16] MADCOMS, ANDI (2004). Seri Panduan Desain Web Macromedia
Dreamweaver MX 2004. Yogyakarta : Penerbit : Andi Offset
[17] Magazine, elearn (2008). usability and elearning.
http://www.elearnmag.org/subpage.cfm?section=tutrials&article=6-1
didownload pada tanggal 3 Juni 2009
[18] O‟Reilly, T (2005). What is Web 2.0 Design Pattern and Business Models for
the Next Generation of Software. From http://www.oreillynet.com/lpt/a/6228
didownload pada tanggal 9 September 2008.
[19] Prakoso, Setyo Kukuh (2005). Membangun E-learning dengan MOODLE.
Yogyakarta : Penerbit Andi Offset
[20] Sunyoto, Andi (2007). AJAX : Membangun Web dengan Teknologi
Asynchronouse JavaScript & XML. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset
[21] Sutisna, Dadan (2007). 7 Langkah Mudah Menjadi Webmaster. Jakarta :
Penerbit : Media Kita.
[22] Wahono, Romi Satria (2008). Pengembangan Konten di Era Web 2.0. From
http://romisatriawahono.net/2008/04/21/pengembangan-konten-di-era-web-20
didownload pada tanggal 13 Desember 2008.